La Zhulma | Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam

Ekowisata, Wisata Religi-Spritual: Sebagai Cara untuk Mewujudkan Pariwisata Berkelanjutan

2024-03-31T19:48:33+07:00

Ketika membahas dimensi spiritual dari pariwisata, salah satu pertanyaan kuncinya adalah bahwa
bagaimana individu mencari makna hidup mereka dan pengalaman serta keterhubungan mereka secara
subyektif yang dijalani selama perjalanan mereka. Faktanya, pariwisata sangat erat kaitannya dengan
agama yang selalu menjadi motivasi perjalanan yang kuat dari masa ziarah awal hingga kontemporer.
perjalanan ke tempat-tempat suci. Situs-situs keagamaan, ritual, festival, dan upacara dianggap sebagai
atraksi penting bagi para pengikut agama dengan sistem kepercayaan dan wisatawan dengan minat biasa.
Mungkin, karakteristik dari ini adalah alasan utama mengapa pengalaman wisata spiritual menjadi barubaru ini populer di kalangan individu yang telah mulai terlibat dalam pengalaman yang didorong oleh
spiritualitas dan di antara orang-orang yang bertujuan untuk mengembangkan luhur yang berkelanjutan
melalui perjalanan. Ada berbagai alasan untuk melakukan perjalanan untuk pertumbuhan spiritual yang
berlawanan dengan gagasan tradisional tentang ziarah dan wisata religius. Namun, hanya sedikit sarjana
yang telah mengeksplorasi hubungan yang beraneka ragam antara agama, spiritualitas, dan pariwisata
berkelanjutan, meskipun pariwisata religius dan hubungan spiritual dengan suatu tempat sangat luas.
Subjek yang hanya mendapat sedikit perhatian dalam literatur adalah dampak sosial dan sosial dan
ekologi dari pariwisata religius (massal). Beberapa penulis telah mencatat dampak negatif dari pariwisata
religius terhadap komersialisasi tempat dan dan artefak yang dulunya dianggap sebagai lokasi suci.
Komodifikasi simbol-simbol keagamaan simbol-simbol keagamaan dan implikasi ekonomi dari penjualan
simbol-simbol tersebut harus menjadi menjadi perhatian para peneliti karena dunia menjadi lebih
berorientasi pada konsumsi.

Situasi dan Proyeksi Kuantitas Penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2045

2024-03-31T17:43:44+07:00

Penelitian dimaksudkan memberi deskripsi ilmiah sebagai penelitian pendukung penyusunan dokumen Grand
Design Pembangunan Kependudukan Kota Tasikmalaya, dengan menyajikan gambaran situasi dan proyeksi
kuantitas penduduk Kota Tasikmalaya Tahun 2045. Penelitian ini menggunakan pendekatan exploratory
sequential design. Jumlah penduduk Kota Tasikmalaya pada momen Indonesia Emas 2045, diperkirakan
mencapai 891.049 jiwa dengan pertumbuhan 2.82% dari tahun 2040. Sex ratio terus mengalami penurunan
hingga dibawah 100. Total Fertility Ratio tahun 2022 sebesar 2.19 (menuju penduduk stabil), sedangkan Age
Specific Fertility Rate tahun 2022 mencapai 12.80 yang sesuai dengan target RPJMN 2020–2024. Pada tahun
2023, Kota Tasikmalaya diproyeksi sudah mulai masuk aging population. Bonus demografi berada pada tahap
transisi demografi sedang berjalan. Crude Birth Rate sebesar 16.91, termasuk kategori rendah. Median Umur
Kawin Pertama mencapai 20.51, dimana capaian ini belum sesuai dengan target RPJMN 2020–2024. Angka
Pemakaian Kontrasepsi Modern sudah mencapai 62.81 sesuai dengan target RPJMN 2020–2024. Prevalensi
Pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang sudah mencapai 29.21 yang sesuai dengan target BKKBN 2024.
Menurunnya Unmeet Need merupakan hal positif.

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN TERHADAP PENDAPATAN USAHA MIKRO (Studi Komparatif pada Koperasi Serba Usaha Solusi Terencana Finansial Jembar Tasikmalaya)

2024-03-31T19:43:13+07:00

The purpose of this research is to know and study the Influence of Qardhul Hasan Financing on Micro Business
Income on KSU STF Jembar Tasikmalaya by comparing Micro Business Revenue before and after obtaining
Financing. This research uses comparative research method with quantitative approach. Sampling technique
used is non probability sampling with saturated sampling approach so that the population that becomes the
subject of research is all members of the population of 28 people. Data collection is done by using questionnaire
to know the level of income before and after financing. Technique of processing and data analysis is done by
Paired T-test statistic by using computer program SPSS version 22.0. Based on the results of research show that
Qardhul Hasan Financing in KSU STF Jembar Tasikmalaya have positive effect to micro business income. In
prove by test Paired Sample T-test It appears that thitung is with probability 0.000 <0,05, then Ho is rejected.
Which means Revenue before and after Financing is not the same or different as real

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ZAKAT TERHADAP KEPUASAN MUZAKKI DI BAZNAS KOTA TASIKMALAYA (Studi Kasus Pada Muzakki di Baznas Kota Tasikmalaya)

2024-03-31T17:49:04+07:00

Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar kualitas pelayanan
zakat dan seberapa besar tingkat kepusan muzakki terhadap BAZNAS Kota Tasikmlaya dan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara kualitas pelayanan zakat terhadap kepuasan Muzakki yang
dilakukan oleh BAZNAS Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data
primer dilakukan dengan metode survey dengan pendekan kuantitatif. Metode analisis yang digunakan
adalah Analisis Regresi Linear Sederhana. Dalam penelitian ini untuk menguji hubungan hipotesis,
pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Software SPSS Statistics version 24.
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan Software SPSS Statistics version 24 diketahui bahwa
kuklitas pelayanan zakat di Kota Tasikmalaya perlu adanya perhatian khusus dikarenakan pelayanan yang
dilakukan oleh BAZNAS Kota Tasimalaya kurang maksimal. Dapat dilihat dari data yang disebarkan,
terdapat beberapa yang kurang merasakandan kurang puas atas kualitas pelayanan yang dberikan oleh
BAZAS Kota Tasikmalaya. Kepuasan muzakki terhadap BAZNAS Kota Tasikmalaya bisa dikatakan
cukup puas ini berdasarkan kuisioner yang dilakukan kepada sejumlah muzakki namun masih ada yang
kurang puasa atas kinerja BAZNAS Kota Tasikmalaya Pengaruh langsung kualitas pelayanan terhadap
kepuasan muzakki, berdasarkan perhitungan satatistik uji t diperoleh nilai t hitung sebesar -0,030 dengan
nilai signifikansi 0,976 lebih besar dari 0,05 (0,976 > 0,05) dan koefisien regresi mempunyai nilai
negative sebesar -0,006. Dengan demikian kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan muzakki. Nilai koefisien antara variabel kualitas pelayanan dengan kepuasan muzakki di
BAZNAS Kota Tasikmalaya yang dibentuk menghasilkan sebuah hubungan yang negative. Dengan hasil
korelasi sebesar -0,006 hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh BAZNAS
Kota Tasikmalaya masih jauh dari harapan dan belum dapat dirasakan oleh muzakki di BAZNAS Kota
Tasikmalaya atau bisa dikatakan kualitas pelayanan masih sangat rendah.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI KBMT (KOPERASI BAITUL MAAL WAT TAMWIL) AL-MUAWANAH

2024-03-31T17:53:14+07:00

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui bagaimana penyelesaian kredit macet
pembiayaan murabahah pada Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil Al-Muawanah dan opsi-opsi lain yang
digubakan untuk menyelesaikan nya; dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap
penyelesaian kredit macet pembiayaan murabahah pada Koperasi Baitul Maal Wat Tamwil Al Muawanah.
Dasar penelitian ini dengan jenis data yang digunakan yaitu jenis data kualitatif. Penelitian yang
digunakan ini termasuk dalam kategori penelitian lapangan, yang bersifat deskriptif analisis, yaitu
dimana memaparkan serta menggambarkan keadaan dan dan fenomena yang lebih jelas mengenai situasi
yang terjadi dalam suatu lembaga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: Pembaiayaan kredit macet
pada pembaiayaan murabahah disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Ada
beberapa alternatif penyelesaian diantaranya yaitu dengan reschedulling. Tinjauan hukum dalam
menangani pembiayaan bermasalah yaitu terdapat pada Surat Al-Baqoroh ayat 280 yaitu dengan
memberikan tangguhan kepada nasabah. Dan sesuai dengan penyelesaian yang dilakukan Koperasi Baitul
Maal Wat Tamwil Al-Muawanah.

ANALISIS PENDAYAGUNAAN DANA ZIS PRODUKTIF DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MUSTAHIK

2023-12-07T03:58:01+07:00

Kemiskinan menjadi permasalahan bagi negara hingga saat ini yang masih belum dapat teratasi. Islam menawarkan konsep zakat dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dana zakat produktif terhadap perkembangan ekonomi mustahik di LPI Yayasan Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis cibest. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari 23 mustahik yang diambil secara probability sampling, dimana tekniknya dengan pendekatan probabilitas secara acak dalam menentukan elemen sampel. Teknik pengumpulan data dengan penelitian lapangan (field research), sedangkan alat yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa dalam mendistribusikan dana zakat produktif sudah efektif, karena dapat meningkatkan kesejahteraan mustahik, ini dibuktikan dengan meningkatnya pendapatan.

ANALISIS FAKTOR KENDALA FUNDRAISING PADA LEMBAGA ZAKAT DI INDONESIA

2023-12-07T03:45:35+07:00

Menurut laporan akhir tahun 2021 hasil penghimpunan pengumpulan zakat secara nasional baru membukukan angka 14 trilliun rupiah. Namun pada tahun 2022, BAZNAS hanya mampu menghimpun dana zakat sebesar Rp 546 miliar dan masih berkisar pada angka dibawah potensi yang ada. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan model analisis konsep. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dengan Teknik pengumpulan data studi pustaka atau kajian literatur dengan metode analisis konten. Hasil penelitian ini menginformasikan bahwa sejumlah permasalahan dalam penghimpunan dan penyaluran dana zakat di Indonesia. Faktor utama yang membatasi pengumpulan zakat adalah literasi yang rendah dan kualitas sumber daya manusia yang belum memadai, termasuk minimnya pengetahuan masyarakat, kecenderungan penyaluran perorangan, dan rendahnya kesadaran terkait kewajiban zakat.