https://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/issue/feedINTEGRATIF |Jurnal Magister Pendidikan Agama Islam2025-04-22T12:25:30+07:00Dede Aji Mardanidedeaji.m2@gmail.comOpen Journal Systems<p>Integratif adalah Jurnal Magister pendidikan agama islam pada institute Agama Islam Tasikmalaya. Menerima berbagai manuskrif dari dosen, peneliti, mahasiswa yang konsen pada masalah pendidikan. Ruang lingkup dari jurnal ini adalah maslah pendidikan Islam, pendidikan dasar, menengah dan tinggi, kurikulum , kebijakan merdeka belajar , pendidikan inklusif serta pendidikan berkelanjutan. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan September dan Maret.</p> <p><strong>ISSN: <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220917002186400">2963-3540</a></strong></p>https://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/474TAKHRIJ HADITS (METODE PENELITIAN SUMBER-SUMBER HADITS UNTUK MEMINIMALISIR PENGUTIPAN HADITS SECARA SEPIHAK)2025-04-16T11:06:27+07:00Dastoattdasto16@gmail.com<p>Tulisan ini bertujuan untuk menguraikan tentang takhrij hadits, meliputi pengertian, kelebihan dan metode. Dari berbagai rujukan yang relevan diketahui bahwa takhrij hadits adalah suatu usaha untuk mencari matan dan sanad hadits secara lengkap dari sumber aslinya. Jelaslah bahwa kualitas hadits bahkan diketahui oleh pengumpul secara langsung melalui para peneliti. Kelebihan takhrij adalah: (a) menghimpun berbagai sanad hadits, (b) menghimpun berbagai matan hadits. Semua itu merupakan bahan-bahan penting dalam penelitian. Untuk melaksanakan takhrij hadits dapat digunakan beberapa metode. (1) takhrij dari ejaan matan hadits, (2) takhrij dari ejaan pertama hadits, (3) takhrij dari pengumpul pertama, (4) takhrij dari pokok bahasan hadits, (5) takhrij dari klasifikasi hadits</p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Dastohttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/475KONSEP PENDIDIKAN INKLUSIF PERSPEKTIF AL-QUR’AN: TELAAH QS ABASA AYAT 1-112025-04-16T11:11:24+07:00Asep Samsul Umamasepsamsulumam@gmail.com<p>Dilatarbelakangi oleh Pendidikan sebagai kebutuhan dasar untuk setiap manusia, namun di beberapa individu tidak mendapatkan pendidikan yang sesuai. Pada anak yang tampil dengan sebuah perbedaan fisik, kemampuan dan sikap yang berbeda dari manusia pada umumnya sering kali mendapat diskriminasi dalam sistem pendidikan. Membangun sikap toleransi akan efektif apabila melalui pendidikan inklusif di sekolah. Konsep pendidikan inklusif dalam ajaran Islam terdapat dalam Al-Quran, yang dijelaskan bahwa manusia di muka bumi ini diciptakan dengan berbagai macam ras, suku, bangsa, gender, keberagamaan dan kemampuan yang berbeda untuk selain mengenal, menghargai dan menghormati tanpa memandang perbedaan yang ada. Dalam karya ilmiah ini peneliti menggunakan metode library research dengan menelusuri berbagai macam rujukan yang terkait dengan topik pembahasan yaitu analisis konsep pendidikan inklusif dalam Al-Quran surat Abasa ayat 1-11. Dengan memahami nilai konsep pendidikan inklusif dalam Al-Quran dapat membangun sikap toleransi sosial tanpa memandang sebuah perbedaan. Dimana dengan Pendidikan yang merata dapat memungkinkan semua anak berkesempatan untuk berpartisipasi secara penuh dalam kegiatan reguler tanpa memandang kelainan adapun</p>2030-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) https://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/476TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM MENDIDIK ANAK PERSPEKTIF AL-QUR’AN2025-04-16T11:16:44+07:00Muhammad Rofi Shohibuddinmrofi275@gmail.com<p>Pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembentukan peradaban manusia, dan dalam Islam, pendidikan menjadi aspek penting untuk pengembangan pengetahuan, karakter, dan moral. Artikel ini membahas tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak menurut perspektif Al-Qur’an, dengan fokus pada Surat At-Tahrim ayat 6. Penelitian ini menyoroti pentingnya peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keimanan, akhlak, dan kasih sayang sebagai upaya membimbing anak agar menjadi generasi yang kuat secara intelektual, iman, dan akhlak. Selain itu, artikel ini mengeksplorasi tantangan yang dihadapi orang tua di era digital, seperti pengaruh media sosial terhadap perkembangan anak, serta solusi praktis untuk menciptakan lingkungan pendidikan Islami yang mendukung tumbuh kembang anak. Dengan pemahaman mendalam terhadap ajaran Al-Qur’an, artikel ini memberikan panduan bagi orang tua dalam melaksanakan tanggung jawab mereka untuk membentuk generasi yang berkualitas baik di dunia maupun akhirat</p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Muhammad Rofi Shohibuddinhttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/477ARTIFICIAL INTELLIGENCE DALAM DUNIA PENDIDIKAN: SEBUAH PENDEKATAN HOLISTIK2025-04-16T11:18:54+07:00Kholiskholis@gmail.com<p>Artificial Intelligence (AI) is playing an increasingly important role in education, providing innovative solutions for adaptive learning, academic data analysis, and administrative automation. However, AI implementation in education faces challenges, particularly in ethics, technological accessibility, and educator readiness. This study explores the benefits, challenges, and optimal strategies for AI adoption in education using a qualitative approach. Systematic literature review and in-depth interviews with 10 education and technology experts were conducted. Thematic analysis revealed that AI enhances learning experiences through personalized content and real-time feedback. However, challenges such as infrastructure limitations and low digital literacy among educators persist. Additionally, parental involvement and AI integration into curricula are key factors in successful implementation. The findings offer insights into how AI can be optimally utilized in education and provide recommendations to enhance institutional readiness for AI adoption. </p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Kholishttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/478EKSISTENSI MUROBBI ASRAMA DALAM MEREALISASIKAN TANGGUNG JAWAB SANTRI TERHADAP TATA TERTIB PONDOK PESANTREN AS SHOGIR CIAMIS 2025-04-16T11:20:25+07:00Rifyal Luthfirifyal@iaitasik.ac.id<p><em>Islamic boarding school is an Islamic educational institution known as a dormitory where students live. Students who live or live in Islamic boarding schools have the responsibility to maintain the good name of the educational institution by complying with all the rules and regulations set by the Boarding School Management. Students who violate the rules will be subject to sanctions or punishment according to the violation they have committed. The decision letter regarding the implementation of the law is based on the results of consideration and approval from various parties who occupy important positions in Islamic boarding schools. Notification regarding Islamic boarding school rules and regulations is delivered in writing attached to the Islamic boarding school registration form so that it indirectly requires students to be ready to carry out their duties and obligations while staying at the Islamic boarding school. Judging from the problems that have been described, the purpose of writing this article is firstly to find out how Murobbi Dormitory realizes the responsibility of students towards Islamic boarding school rules and secondly, how Murobbi Asrama responds to students who violate Islamic boarding school rules. In the author's opinion, Murobbi Asrama, who is the leader of the hostel, will be able to direct the students towards their educational goals. This can be achieved if it is based on desires and intentions as well as self-awareness as a student who bears responsibility for his education at the Islamic boarding school. The attitude of a Murobbi who is patient, authoritative and wise in realizing his role as a leader and educator will require students to have a sense of responsibility for the rules and regulations of the Islamic boarding school</em></p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Rifyal Luthfihttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/479PENGGUNAAN ANALISIS STRATEGIS DALAM PENGELOLAAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (LPI) : PENDEKATAN SWOT, BSC, DAN SIX SIGMA2025-04-16T11:24:05+07:00Abdul Harisabdulharis@gmail.comMarsya Aulia Rahmanmarsyaauliar77@gmail.comWidya Amelia Putriwidyaamlptr2003@gmail.comMuhammad Detiarmuhammaddetiar@gmail.com<p>The management of Islamic Education Institutions (LPI) faces increasingly complex challenges along with technological developments, social changes and the demands of globalization. To answer this challenge, strategic analysis approaches are important in ensuring LPI's sustainability and efficiency. This article discusses the use of three strategic analysis methods, namely SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), BSC (Balanced Scorecard), and Six Sigma, in LPI management. This approach aims to provide comprehensive insight for LPI managers in improving the quality of education and management effectiveness. The research results show that a combination of these three approaches can produce a more effective planning strategy in realizing LPI's vision and mission</p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Abdul Haris, Marsya Aulia Rahman, Widya Amelia Putri, Muhammad Detiarhttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/480KORUPSI DAN UPAYA PEMBERANTASANNYA PERSPRKTIF HUKUM ISLAM 2025-04-17T21:46:13+07:00Dedi Ratnodedi73iait@gmail.com<p>Corruption is an extraordinary crime because it has a negative impact on all aspects of life. This crime has the potential to bring misery, impoverishment and suffering to many people. Corruption occurs due to many factors such as hedonism, weak leadership, lack of religious and moral education, and others. Therefore, how does Islam view the crime of corruption and how to eradicate it. The aim is to find out the Islamic view in overcoming this problem. With the method used in this study, namely the library research method or literature by collecting various sources and comparing them with other sources. The word corruption literally means rottenness, badness, dishonesty, can be bribed, immoral, deviation from holiness. The Islamic perspective of corruption has an understanding of riswah, sariqah, and traitor. There are many factors that cause corruption, one of which is the perspective of wealth, and a materialistic lifestyle. Therefore, the sanctions for perpetrators of corruption from an Islamic perspective include hudud and takzir. So a strategy is also needed in its eradication, one of which is by implementing criminal law. Corruption is also a very bad crime and can cause harm to all people, especially the lower classes. Therefore, in Islam there are sanctions in the form of hudud and takzir for perpetrators of corruption, in addition, the efforts that we can make to eradicate it through criminal justice are focused on the repressive nature</p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Dedi Ratnohttps://journal.iaitasik.ac.id/index.php/Integratif/article/view/481ARTIFICIAL INTELLIGENCE DAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN ISLAM: PENDEKATAN ETIS IMPLEMENTATIF2025-04-22T10:26:09+07:00Imas Siti Masurohimassiti182@upi.eduDede Aji Mardanidedeaji.m@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi secara komprehensif integrasi teknologi kecerdasan buatan (<em>Artificial Intelligence</em>/AI) dalam pendidikan agama Islam pada era transformasi digital. Fenomena meningkatnya digitalisasi pembelajaran serta hadirnya aplikasi AI berbasis big data dan natural <em>language processing</em> telah mengubah wajah pendidikan global, termasuk pendidikan keagamaan. Artikel ini mengkaji fenomena, tantangan, serta potensi implementasi AI dalam pendidikan agama Islam, dengan fokus pada konstruksi epistemologis, pedagogis, dan etis. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-kuantitatif (<em>mixed method)</em> dengan pengumpulan data melalui studi literatur, survei lapangan, dan wawancara mendalam. Temuan menunjukkan bahwa AI berperan dalam meningkatkan efisiensi dan personalisasi pembelajaran agama, namun juga menimbulkan tantangan terkait otoritas keilmuan, bias algoritma, dan resistensi budaya. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kerangka AI Islami berbasis <em>maqā</em><em>ṣid al-sharī‘ah</em> dan merekomendasikan kolaborasi pentahelix dalam merumuskan kebijakan pendidikan digital yang inklusif dan spiritual</p>2025-03-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Imas Siti Masuroh, Dede Aji Mardani