AL-ABHATS | Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Pembelajaran Daring Dengan Menggunakan Google Classroom

Heni Nuraeni — 2024-06-20

Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran selalu digunakan. Di era industri 4.0, guru dituntut memiliki kemampuan yang memadai untuk mengikuti perkembangan teknoloi. Pembelajaran yang berfokus pada proses tatap muka harus diintegrasikan dengan pembelajaran campuran. Kondisi ini menjadikan Google sebagai salah satu web tools terbesar yang memperkenalkan Google Classroom (GC) pada tahun 2014. Adanya GC diharapkan dapat menjadi solusi atas permasalahan seperti kurangnya jam pelajaran di sekolah. Namun sayangnya masih banyak guru yang masih belum mengetahui tentang kegunaan GC. Sehingga pelatihan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang holistik mengenai penggunaan GC. Metode pelatihan dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: a) tahap analisis, b) tahap persiapan materi, c) tahap pelaksanaan, dan d) tahap penyusunan laporan kegiatan. Hasil dari pelatihan ini adalah tidak semua guru peserta tidak mengenal GC, sehingga guru sangat antusias dan tertarik untuk menggunakan GC. Guru mengetahui platform yang dapat mereka gunakan dalam pembelajaran terintegrasi dengan pembelajaran campuran. Pengajar dapat merasa lebih mudah untuk mengelola tugas kelas dengan cepat dan memberikan masukan kepada siswa secara efektif. Namun fasilitas seperti ketersediaan koneksi yang baik juga harus didukung demi kelancaran penggunaan GC dalam pembelajaran.

PELATIHAN PEMBELAJARAN DARING LEWAT GOOGLE CLASS ROOM

Intan Nurul Fadhilah — 2024-06-20

Abstrak: Perkembangan teknologi telah membawa perubahan paradigma pembelajaran yang berbasis kelas menjadi online, guru juga dituntut untuk merespon situasi seperti sekarang ini sebagai peningkatan kompetensi mereka.Upaya yang dilakukan agar bisa membantu guru dalam meningkatkan kompetensi mereka dalam pembelajaran online bisa dilakukan melaui pelatihan dan pendampingan. Tujuan kegiatan tersebut untuk membantu mempermudah para guru dalam mengelola pembelajaran online lewat Google Classroom agar belajar tetap terawat dan kondusif walaupun dalam situasi pandemic seperti ini. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan hasil dari pelatihan penggunaan Google Classroom kepada guru SD/MI.

Google Form Sebagai Alternatif Dalam Pembuatan Latihan Soal Evaluasi di Madrasah

Rika Nuraeni — 2024-06-20

Abstract: Evaluasi masih sering menjadi bagian dalam kegiatan pembelajaran yang melelahkan. Mulai dari pembuatan sampai pengoreksian. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengabdian ini:

1) guru mengenal sistem evaluasi berbasis daring melaui Google Form; 2) guru mampu menyusun soal berbasis daring dengan model assessment dalam genggaman secara mandiri; Metode yang diterapkan dalam pelatihan ini yaitu metode Participatory Rural Apraisal (PRA). Metode tersebut dibagi menjadi tiga tahap yaitu persiapan, pelaksanaan, dan Refleksi. Hasil yang diperoleh adalah, Google Form dinilai guru mampu dijadikan sebagai alternatif pembuatan evaluasi. Hal ini dibuktikan dengan hasil bahwa 100% guru sebagai peserta memiliki ketertarikan untuk pembuatan evaluasi melalui Google Form. Alasan ketertarikan tersebut memiliki 4 acuan yaitu, kemudahan sebesar 33%, kecepatan 44%, kepraktisan 66%, dan keefisienan 66%.

Analisis Profile Para Pelaku UMKM Melalui Seminar Pelatihan Digital Marketing Dan Program Perizinan Berusaha Berdasarkan Tingnkat Resiko

Ira Anggraeni — 2024-06-20

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profile para pelaku UMKM yang ada di Desa Cogreg sehingga dapat dijadikan rujukan untuk penelitian
selanjutnya. Pemanfaatan teknologi sebagai media
marketing dan perizinan usaha belum sepenuhnya
dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM, khususnya di
Desa Cogreg Kecamatan Cikatomas. Hal ini, diasumsikan
bahwa kualifikasi pendidikan dan tingkat usia para
pelaku UMKM serta keterbatasan pelatihan yang dikuti
mempengaruhi secara segnifikan. Adapun didapatkan
hasil rata-rata para pelaku UMKM belum memiliki izin
usaha terintegrasi elektronik sebesar 86%, sedangkan
14% sudah memiliki izin. Kemudian UMKM yang belum
mengetahui tingkat resiko berusaha yaitu sebesar 66%,
sedangkan 34% sudah memahami dan mengetahui
tingkat resiko berusaha. Selain itu juga, dalam
penggunaan digital marketing yaitu 46% para pelaku
UMKM sudah menggunakan digital marketing dan para
pelaku UMKM yang tidak menggunakan digital
marketing sebanyak 54%. Berbagai gambaran hasil
analisis tersebut, peneliti memandang perlu untuk
melakukan uji terhadap hipotesa-hipotesa yang sudah
peneliti asumsikan. Untuk itu perlu pengujian hipotesis
pada penelitian selanjutnya.

PELATIHAN PEMBELAJARAN DARING MENGGUNAKAN WhatsApp

Neneng Fuzi Agung — 2024-06-20

Abstract: Pelatihan pemanfaatan pembelajaran daring menggunakan aplikasi WhatsApp bertujuan untuk mempermudah proses belajar mengajar bagi guru dan siswa saat kondisi tatap muka tidak memungkinkan. Penggunaan aplikasi whatsApp salahsatunya yaitu kita bisa memberikan tugas kepada siswa dan bisa berkomunikasi dengan siswa lebih mudah. Aplikasi WhatsApp merupakan apikasi yang mudah digunakan karena aplikasi WhasApp saat ini lebih banyak digunakan semua masyarakat. Namun meskipun mudah untuk digunakan penggunaannya sebagai penunjang pembelajaran daring belum digunakan secara maksimal. Dengan demikian dilakukan pelatihan penggunaan WhatsApp sebagai penunjang dalam pembelajaran daring.