PERSEPSI GURU TERHADAP INTEGRASI EDUKASI KRISIS IKLIM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
DOI:
https://doi.org/10.70143/almarifah.v6i1.450Abstrak
Perubahan iklim global merupakan tantangan serius yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran strategis dalam membentuk kesadaran dan perilaku pro-lingkungan pada generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi guru PAUD terhadap integrasi edukasi krisis iklim dalam kurikulum mereka. Pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus digunakan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai pandangan, pengalaman, dan tantangan yang dihadapi oleh para guru dalam mengimplementasikan edukasi krisis iklim. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi kelas, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru PAUD memiliki kesadaran yang tinggi mengenai pentingnya edukasi lingkungan dan dampak krisis iklim. Guru-guru menggunakan metode pengajaran yang kreatif dan interaktif, seperti cerita, permainan, dan kegiatan luar ruangan, untuk menyampaikan materi krisis iklim kepada anak-anak. Namun, mereka menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, kurangnya materi ajar yang sesuai, dan waktu yang terbatas dalam jadwal pembelajaran. Dukungan dari pihak sekolah dan orang tua terbukti signifikan dalam keberhasilan integrasi edukasi krisis iklim. Dampak positif yang dilaporkan mencakup peningkatan kesadaran dan perubahan perilaku pro-lingkungan pada anak-anak. Kesimpulan penelitian ini menegaskan pentingnya peningkatan pelatihan dan penyediaan sumber daya yang memadai bagi guru PAUD untuk mengoptimalkan integrasi edukasi krisis iklim dalam kurikulum. Selain itu, kolaborasi yang lebih erat antara sekolah, guru, orang tua, dan komunitas lokal diperlukan untuk mendukung program edukasi lingkungan yang efektif. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang responsif terhadap isu krisis iklim, serta membuka peluang untuk penelitian lanjutan mengenai efektivitas metode pengajaran dalam pendidikan lingkungan di PAUD.