MANAJEMEN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS KESUNDAAN: PENDEKATAN HOLISTIK UNTUK PENGUATAN IDENTITAS BUDAYA DAN KEAGAMAAN DI JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.70143/almarifah.v6i1.469Kata Kunci:
Pendidikan Agama Islam, Nilai-nilai Kesundaan, Manajemen Pendidikan, Harmoni sosial, Budaya lokalAbstrak
Pendidikan Agama Islam (PAI) di era globalisasi menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilai budaya lokal yang dapat memperkuat identitas dan harmoni sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi manajemen PAI berbasis nilai-nilai Kesundaan dalam mendukung penguatan karakter mahasiswa dan harmoni sosial, khususnya di wilayah multikultural Jawa Barat.
Penelitian menggunakan pendekatan studi kasus dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan triangulasi. Data dianalisis menggunakan metode penjodohan pola, pembuatan penjelasan, dan analisis deret waktu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Kesundaan, seperti "silih asah, silih asih, silih asuh," efektif dalam meningkatkan solidaritas sosial, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan. Penggunaan teknologi digital sebagai alat pendukung pembelajaran memungkinkan perluasan jangkauan pendidikan, meskipun memerlukan pengelolaan etis untuk mencegah homogenisasi budaya. Penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan manajemen PAI yang seimbang antara modernisasi pendidikan dan pelestarian nilai-nilai budaya lokal.
Implikasi penelitian ini mencakup kontribusi pada teori pendidikan berbasis budaya lokal serta panduan praktis untuk pengelolaan PAI yang inklusif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan era digital. Studi lanjutan disarankan untuk memperluas cakupan wilayah budaya guna memperkuat generalisasi temuan ini.