KONSEP PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF ISMAIL RAJI AL-FARUQI
DOI:
https://doi.org/10.70143/asatidzuna.v4i2.295Keywords:
Concept, Islamic Education, ThoughtAbstract
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai untuk mengetahui secara lebih mendalam dasar pemikiran al-Faruqi tentang pandangan filosofisnya tentang manusia, ilmu pengetahuan dan kebenaran, sebagai acuan menelaah pemikirannya tentang pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan filosofis dan historis. Pendekatan filosofis dipergunakan atas dasar bahwa pemikiran- pemikiran al-Faruqi berada dalam lingkup konsep pendidikan Islam dalam arti pundasional. Oleh sebab itu, menjadi suatu yang relevan jika pemikirannya didekati dari sudut pandang filosofis, yakni mempertanyakan hakekat yang mendasari konsep-konsepnya tentang pendidikan Islam. Karena penelitian ini mengkaji pemikiran tokoh, maka pendekatan historis dimaksudkan untuk mengkaji, mengungkap biografi al-Faruqi, karya-karyanya, serta perkembangan corak pemikirannya dari kacamata kesejarahan: yakni dilihat dari kondisi sosial politik dan lainnya pada masa itu. Jenis penelitian ini adalah “library research”, maka datanya diperoleh dari bahan-bahan pustaka, baik yang berupa sumber primer maupun sekunder. Konsep pendidikan al-Faruqi dibangun di atas landasan filosofis yang kuat dan merupakan gagasan dasarnya. Gagasan-gagasannya itu bertolak dari konsepsinya tentang tauhid yang berpengaruh terhadap hakekat manusia, ilmu pengetahuan dan kebenaran. Pada hakekatnya manusia adalah makhluk paling mulia, khalifah di bumi, pemegang amanat ilahi. Untuk mendukung tugas manusia, Allah memberikan manusia potensi berupa potensi jasmani dan potensi ruhani yang meliputi fitrah, akal dan ruh. Potensi manusia ini dipergunakan untuk mencari ilmu pengetahuan dengan bertitik tolak pada kesatuan pengetahuan dan kebenaran yang bersumber pada Tuhan. ilmu pengetahuan, Menurut al-Faruqi, dikonstruk untuk mengakui dan mengenal Tuhan, bukan untuk kebutuhan praksis semata. Dalam kerangka ini, al-Faruqi menolak adanya dikotomi dalam ilmu pengetahuan. Tujuan mencari ilmu pengetahuan adalah untuk mencari kebenaran tunggal, dan oleh karena itu harus didasarkan pada keyakinan. Kritiknya terhadap krisis ilmu pengetahuan modern, dengan mengusulkan islamisasi ilmu pengetahuan, merupakan konsekuensi logis dari gagasan-gagasan sebelumnya. Gagasan-gagasan dasar al-Faruqi tentang hakekat manusia, ilmu pengetahuan dan kebenaran sedikit banyak berpengaruh juga terhadap konsepnya tentang pengertian pendidikan Islam, tujuan pendidikan Islam, anak didik, dan kurikulum pendidikan Islam.