Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Based Learning Terhadap Kemampuan Scientific Reasoning Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDIT Wasilatul Huda

Penulis

  • Suci Nurmatin Institut Agama Islam Tasikmalaya
  • Nuri Nurul Aini Institut Agama Islam Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.70143/asatidzuna.v5i1.367

Kata Kunci:

Inquiry Based Learning, Scientific Reasoning

Abstrak

Penelitian ini di latar belakangi adanya faktor rendahnya kemampuan Scientific reassoning peserta didik, hal ini dapat dilihat dari kurangnya nilai hasil tes siswa khusunya pada mata Pelajaran IPA dikelas V. Selain itu berdasarkan data dari Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) hasil tes berdasarkan Program for Internasional student Assessment (PISA) pada tahun 2018 yang menguji kemampuan membaca, matematika dan sains menunjukkan Indonesia berada di peringkat 72 dari 77 negara. Nilai rerata PISA Indonesia mengalami penurunan diseluruh kompetensi. Khusus untuk kompetensi sains dari rerata nilai mengalami penurunan dari nilai 403 di tahun 2015 menjadi 396 di tahun 2018, angka ini berada dibawah rata-rata OECD yang mencapai 4898. Rendahnya nilai kompetensi sains ini juga menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan scientific reasoning peserta didik di Indonesia. Scintific reasoning atau penalaran ilmiah merupakan kemampuan berpikir sistematis dan logis yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode ilmiah meliputi tahap mengevaluasi fakta, membuat prediksi dan hipotesis, menentukan dan mengontrol variabel, merancang dan melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data dan mengambil Kesimpulan. Dari permasalahan tersebeut masalah yang akan diteliti yaitu mengenai pengaruh model pembelajaran Inquiry-Based Learning terhadap kemampuan Scientific Reasoning peserta didik. Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen menggunakan Design One Group time Series Design. Populasi pada penelitian ini berjumlah 146 peserta didik kelas 1 sampai V SDIT Wasilatul Huda. Sampel penelitian inti terdiri dari satu kelas yaitu kelas V. Instrumen pengumpulan data berupa tes pilihan ganda yang berjumlah 25 butir soal yang dikembangkan berdasarkan Lawson Classroom Test Scientific Reasoning (LCTSR) dan observasi lapangan berupa wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh data yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Inquiry-Based Learning terhadap kemampuan Scientific Reasoning peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan hasil signifikan yang diperoleh sebesar 0,000 yang berarti sig.<0,05 sehingga H1 diterima. Berdasarkan hasil tersebut terbukti bahwa model pembelajaran Inquiry-Based Learning berpengaruh terhadap kemampuan Scientific Reasoning peserta didik.

Unduhan

Diterbitkan

2024-09-30

Terbitan

Bagian

Articles